Rabu, 07 November 2012

Box Impian


Aku ingin memulai hidupku lagi dari awal. Mungkin agak sedikit meninggalkan jejak-jejak lama yang telah aku buat. Aku ingin perlahan – lahan memindahkan mimpi mimpi  2tahun itu ke box ini. Dan box ini akan aku berikan kepada Allah dulu. Aku bilang “YA ROB ini adalah box yang berisi mimpi-mimpiku bersamanya, aku ingin memberikannya kepada Mu lagi YA ROB”
Aku memberikan box ini bukan karena aku tak sanggup untuk mewujudkannya. Aku sanggup YA ROB, aku yakin sanggup. Tapi bukan saat ini, aku butuh waktu untuk bangkit setelah aku jatuh dari ketinggian hati dan mimpiku. Tolong YA ROB aku titip, aku ingin Engkau menjaga box ini YA ROB. Menjaga mimpi-mimpiku tetap utuh, agar suatu saat jika aku ingin mengambil dan mewujudkannya aku tak perlu mencarinya lagi. Atau jika memang mimpi ini terlalu tinggi untukku, berikanlah kepada orang yang telah membangun mimpi ini bersamaku YAROB. Biar dia mewujudkannya dengan seorang yang lebih baik dariku J.
Karena aku yakin mimpi- mimpi ini akan terwujud dengan atau tanpaku.

Sabtu, 08 September 2012

:(

Ternyata aku tak sedikitpun tau tentangmu. setelah hari itu kau tanya padaku " tau apa kau soal hidupku?".waw, rasanya dihujam. dan benar, aku tak pernah tau apa apa tentang mu. bahkan selama 3 tahun ini aku masih tak bisa mengerti sikap dan jalan pikiranmu. baiklah, memang aku tak tau. dan aku akan bersikap aku memang tak tau, tidak lagi berkelakuan bahwa akulah yang paling tau. sekarang munculkankembali toleransinya, jangan kau anggap seolah olah aku tau segalanya lalu kau tak memberi toleransi sedikitpun atas smua kesalahandan kelalaian yang aku perbuat

Selasa, 27 Maret 2012

mulai hari itu


Setiap pagi aku masih mendengar sayup sayup hati kecilku memanggilmu.
Aku sadar aku harus bangun, tetika air wudhu mulai mebasahi wajahku airmata itu turun perlahan. Subuhku menjadi sangat lebay dengan tangisan yang entah tak tau apa sebabnya. Dengan doa yang sama dengan kemarin.
Ya Robb, aku masih ingin dia menjadi jodohku kelak. Sabarkan aku dan kuatkan aku.
Aku sangat memaksa ini, iya. Karena aku menyukaimu.
Kuliahku pun menjadi tantangan yang sangat berat, karena smua otakku penuh dengan sebuah nama ‘F****’
Dan dhuhurku pun sama, menjadi sangat dramatis ketika airmata itu mulai jatuh lagi, doaku pun masih sama. Semua sama, ketika perlahan aku membuka suratMu ayat demi ayat aku berulang kali menarik panjang nafasku yang kian berat. Buliran air itu masih terus mengalir.
Setiap hari aku harus melihat wajahku yang merah di kaca. Aku ingin berbuat suatu untuk menghentikan semua ini. Tapi aku rasa semakin aku masuk dan memperbaiki aku semakin hancur.
Ya Robb, aku hanya ingin dia menjadi orang terakhir dihidupku, dan menjadi imam sholatku kelak. aku masih egois dengan keaadaan ini. Aku ingin melepasmu, agar aku tidak menjadi penghalang untuk kebahagiaanmu kelak. tapi hatiku tak cukup kuat dan kau tau aku pun terlalu egois.
Aku iri dengan smua orang yang bisa bersikap dengan acuhnya. Aku ingin bersikap bahwa ini cukup dan tidak akan ada suatu yang berubah dengan drastis.
Nyatanya semua berubah, aku menjadi lebih pendiam. Aku menjadi mahasiswa kupu kupu, aku menjadi memforsir smua pekerjaan dalam diriku. Aku mejadi pelamun, dan yang paling ku benci adalah aku menjadi cengeng.
Dan sekarang aku hanya stag, berhenti. Aku tak tau harus lari maju atau mundur. semua terhenti.
Dan Semua menjadi sangat berat mulai hari itu,