Rabu, 28 Desember 2011

sejarah batik bakaran


sebagai anak muda kita juga harus tau soal ini,
biar kelestarian batik kita juga terjaga :)



The Best Handmade Batik in Bakaran Kulon
Sejarah Batik Bakaran
Selain kuningan Juwana juga mempunyai kerajinan Batik yaitu Batik Bakaran . Batik Bakaran terpusat pada kedua desa yaitu Bakaran Wetan dan Bakaran Kulon, masih termasuk Kecamatan Juwana .
Jaraknya sekitar dua kilometer dari Kota Juwana menuju arah barat laut (Tayu). Dapat ditempuh dengan naik angkutan ataupun bus mini atau yang ingin lebih santai bisa menggunakan becak maupun andong.

Batik Bakaran, mungkin untuk beberapa atau sebagian orang masih asing dengan nama jenis batik tersebut. Batik ini adalah jenis batik tulis asli buatan orang Desa Bakaran . Yang jelas bukan merupakan batik cetak/sablon karena digarap langsung oleh para anggota warga asli desa bakaran dengan menggunakan perlengkapan yang tergolong masih sederhana seperti kompor kecil dan canthing untuk menjaga identitas dari karya seni ini.

Batik Bakaran ada sejak abad ke 14, pada jaman kerajaan Majapahit. Pada jaman itu ada seorang penjaga benda-benda seni kerajaan Majapahit yang bernama Nyi Siti Sabirah atau Nyi Danowati, yang datang ke Desa Bakaran Wetan karena melarikan diri mencari tempat persembunyian karena dikejar-kejar oleh tentara Islam karena runtuhnya Kerajaan Majapahit oleh kekuasaan Islam di pulau Jawa yaitu Demak.
Dalam persembunyian dan penyamaran di Desa Bakaran Wetan beliau membuat langgar tanpa mighraf yang sampai sekarang disebut Sigit yang bertujuan untuk mengelabui tentara Islam bahwa dia sudah memeluk agama Islam. Dalam persembunyiannya beliau mengajarkan keahliannya dalam membatik kepada anak cucunya. sehingga turun menurun sampai sekarang.
Motif-motif Batik Bakaran dari Nyi Danowati yang masih berkembang hingga saat ini adalah motif gandrung, gringsing, sekar baru, sido luhur, sido muktii, Liris, Manggar dan Kawung.
Dalam proses perkembangannya Batik Bakaran sudah mengalami transisi. Dari yang dulunya pewarna batik menggunakan bahan pewarna alam, misal kayu terogan untuk menghasilkan warna kuning, akar kudu untuk menghasilkan warna sawo matang, kulit pohon tingi untuk menghasilkan warna coklat. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu penggunaan bahan alam sudah jarang digunakan karena sulit dalam mencarinya, dan sebagai pengganti digunakan bahan-bahan dari kimia untuk mempermudah proses pembuatan batik.

relatifitas



Dalam kehidupan ini setiap orang mempunyai taraf mengerti yang bebeda.
Lihat saja ketika aku berkata ‘ aku sudah sangat lelah’. Tapi seorang lain berkata ‘kelelahanmu mungkin tak sebanding dengan kelelahan yang aku alami’.
Itu bukti bahwa setiap orang mempunyai taraf yang berbeda tentang lelah. Juga tentang kehidupannya. Tentang memberi, menerima, kasih sayang, cinta bahkan tentang masalah mereka sendiri . Mereka punya taraf yang berbeda untuk itu. Tepatnya pun mereka punya cara tersendiri dalam menyikapi apapun yang mereka lalui dan lakukan.
Faktanya kan memang tidak ada patokan yang pasti tentang semuanya. Apa ada Patokan seberapa banyak kita harus memberi? Apa ada patokan yang pasti tentang kelelahan yang sangat??
Semuanya adalah relatifitas yang kita buat sendiri. Ketika merasa telah cukup menerima maka, itulah kebutuhan kita. Sama, ketika kita sudah cukup memberi maka itu lah yang bisa beri. Maka jangan dibandingkan dengan yang lain, karena itu cara kita. Itu cara kita hidup dalah dunia yang penuh relatifitas ini .

Selasa, 27 Desember 2011

you know that??


saat kau berkata "belum waktunya" kau menggantung harapanku. tapi kenapa kau tiba-tiba datang dengan beberapa wanitamu itu? yang tak pernah aku tau. kalau semisalkan aku bukan apa-apa tegaskanlah bahwa aku bukan apa-apa. jangan kau menggantungku denngan seribu harapan. karena jelas posisiku kalah dengannya, karena hatimu berpihak padanya. dan hatiku tak pernah bisa menerima oranglain,bahkan untuk menghilangkanmu.
tapi rasamu itu dulu yang membuatku naif dan kokoh akan kepercayaanku bahwa suatu saat kau akan kembali padaku
                        

Senin, 26 Desember 2011

just ordinary girl: =)

just ordinary girl: =): Kita tidak boleh menghukum seseorang hanya karena orang itu tidak berlaku sepertiapa yang kita inginkan semestinya. Kita merasa jengkel ...

=)



Kita tidak boleh menghukum seseorang hanya karena orang itu tidak berlaku sepertiapa yang kita inginkan semestinya.
Kita merasa jengkel dan benci karena kita belum mengenal seorang itu, kalau kita mengenalnya sejengkel apapun kita, sebenci apaun kita. Pasti dihati kita ada suatu tempat untuk memafkannya

Kalkulator Ukuran Softlens

Kalkulator Ukuran Softlens

Minggu, 25 Desember 2011

tahun ketiga

polines tahun ke 3.


semua nya berlanjut setelah 2 tahun menjalani kehidupanku di polines. kuliah, tugas, proyek akhir , KSR dan cinta :)
semuanya tetap berlanjut di tahun ke tiga.