Rabu, 23 Juli 2014

Maaf, aku membutuhkanmu

Sinta memandangi foto Danar dan dia saat mereka wisuda dan mendapat gelar sarjana, hampir 1 tahun yang lalu. Semua kenangan yang ada di kamar sinta itu hanya membuat dia semakin tersiksa. Sinta meraih ponselnya, mencoba menekan speed dial yang dia assign khusus untuk danar.

" Tut...tut..tut.... Hallo" Suara menyahut dari telpon seberang.
" Danar, aku.. aku " Sinta tak sanggup melanjutkan perkataanya.
" Aku sedang sibuk sinta, bisakah kamu berhenti bermain main?.. Tut..tut.."

danar memutus teleponnya, dan ini meng bukan yang pertama bagi sinta. tapi kali ini keadaannya berbeda. sinta sangat membutuhkan danar ada di sampingnya. Saat ini sinta tak tahu lagi apa yang harus dilakukan.
Yang sinta tahu, sekarang ada banyak orang sedang mengunjungi rumah sinta. ada beberapa lelaki kekar didepan, yang membuat sinta takut keluar. Mereka menempelkan kertas yang bertuliskan "Rumah ini disegel" ke seluruh penjuru rumah dan perabotan yang lain. saat ini sinta hanya bersembunyi di kamar. Mencoba menghubungi danar lagi.

" Hallo sinta, bisakah kau serius sedikit. aku sedang sibuk." Kata danar ketus.
" Danar.. Tolong aku, Papa.. Papa sudah dipanggil Tuhan danar... Aku membutuhkan mu sekarang danar" kata sinta yang masih gemetar ketakutan.


Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar