Aku memasuki ruangan itu. masih sama seperti setahun
lalu, agak sedikit berantakan dan tak terawat. Harusnya pemiliknya ada disini
sekarang. Tapi entah kenapa dia tak menapakkan diri. Mungkin sakit atau sedang
istirahat.
Di pojok ruangan aku masih melihat benda itu, benda
besar yang seperti selalu memenuhi ruangan ini. Sama seperti setahun yang lalu.
Sepertinya benda itu memang sudah terlalu lama berada diruangan ini. Tapi aku
tak tahu kenapa si pemilik ruangan ini enggan membuang atau menyingkirkan benda
itu dari sini.
Sudah lama aku menyayangkan kenapa benda ini selalu
memenuhi ruangan ini. Sudah lama pula aku ingin membuang benda ini. Tapi selalu
aku urungkan karena pemilik ruangan ini selalu histeris ketika aku mencoba
membuang benda tersebut.
Hari ini aku putuskan untuk menyingkirkan benda itu.
Hari ini aku harus berhasil. Tapi bukan membuangnya. Aku berpikir jika tersebut
tak bisa ku buang, mungkin bisa aku simpan di tempat yang mungkin tidak
terlihat. Agar ruangan ini tidak penuh seperti sekarang.
Aku ambil benda itu, mencoba memperbaikinya, karena
sudah tidak karuan wujudnya. Aku cuci agar bersih, aku mencoba mencari tempat
agar benda inibisa aku sembunyikan rapih. Aku memutuskan menyimpannya di dalam
sebuah kotak. Kan meletakkan di tempat yang tidak bisa dilihat orang lain.
Sekarang lihatlah lah, tempat ini memiliki banyak
ruang. Hingga orang akan bisa masuk dengan leluasa, tidak seperti tadi yang
kelihatan penuh. Ruangan yang bernama hati sekarang tidak dipenuhi benda besar
yang sering aku sebut kenangan. Kini ruangan itu terlihat luas, punya banyak
tempat untuk meletakkan kenangan kenangan baru.
***
Harwedi,
Gedung GPPS TVRI, 19 Juli 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar